“HURAAYOOU...!!!??”,Teriak anak kecil itu dengan lantangnya dari sebuah gubuk kecil ditengah sawah. Kulihat dari seberang jalan ketika mau membeli bensin di SPBU dekat sawah tersebut. Cuma beberapa petak sawah yang masih bertahan, digilas oleh gencarnya pembangunan. Laksana panglima Khalid bin Walid, mengobarkan semangat kepada pasukan islam.Tak gentar, walaupun tak sebanding dengan jumlah lawan. Dengan berapi-api, gigih dan berkobar-kobar, begitupun anak kecil itu.
Tak peduli peluh membasahi tubuh, dengan riangnya dan keikhlasannya mengusir burung-burung yang mencoba memakan padi. Sambil berteriak, dia juga menggoyang-goyangkan alat pengusir burung yang tersambung dengan gubuk yang ditempati. Seperti berlomba dengan petani yang lainnya, kulihat senyumnya yang lebar khas anak kecil.
Beberapa saat kemudian, kulihat seorang ibu setengah baya menjinjing rantang yang berisi makanan kukira. Anak kecil itupun menyambut dengan riang gembira, pasti itu ibunya tebakku lagi. Ditinggalkan sejenak aktivitas mengusir burung karena dilihatnya sudah tak terlalu banyak burung yang memakan padi. Dibukanya rantang berisi makanan tersebut dan dimakan dengan lahapnya. Sambil bercerita dengan semangatnya kepada ibunya. Si ibupun hanya tersenyum melihat polah tingkah anaknya tersebut, sesekali menanggapi dan mengangguk, ada sedikit tatapan kebanggaan dimatanya. Seolah berdo’a kepada Tuhan semoga anaknya menjadi anak yang shaleh dan berbakti kepadanya saat dewasa kelak.
Ah, jadi ngiri aku. Ternyata masih ada hal seperti itu di zaman sekarang ini sambil merenung dan beranjak pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar